Pelestarian Sistem Pengelolaan Adat di Desa Panglipuran Yang Berkelanjutan Kepada Generasi Muda
DOI:
https://doi.org/10.63863/jce.v3i2.39Keywords:
traditional management, young generation, sustainable, Penglipuran VillageAbstract
The aim of this research is to see how the traditional traditional management system of Penglipuran Village can be maintained and passed on to the next generation. This research collects data about the role of local wisdom in maintaining social harmony and the village environment using a qualitative descriptive approach. The research results show that traditional principles encourage people to maintain cleanliness and environmental sustainability. The Tri Hita Karana concept is the main foundation of social life which emphasizes a balanced relationship between humans, God, fellow humans and nature. The main strategy for preserving cultural heritage is local wisdom practices, such as managing sacred places, environmental conservation, and the tradition of mutual cooperation. Tourism development in Penglipuran Village prioritizes the preservation of cultural and environmental values as well as economic growth. Therefore, Penglipuran Village is a real example of how the younger generation can inherit a sustainable traditional management system to maintain cultural identity and preserve the environment.
Downloads
References
[1] Koentjaraningrat, “Manusia dan Kebudayaan di Indonesia.” Jakarta: Djambatan, 1988.
[2] I Made Widnyana, I Wayan Suardana, dan I Made Sugiarta. (2023). Adat Bali dalam Diskursus Generasi Z. Malang: Inara Publisher.
[3] Rindawan, I. K. (2017). Peranan Awig-Awig dalam Melestarikan Adat dan Budaya di Bali. Widya Accarya, 7(1).
[4] Budiarta, I. W., Kardana, I. N., Calimbo, A. C., & Astara, I. W. W. (2023). Peningkatan Kemampuan Berbahasa Inggris dan Pelestarian Budaya Lokal oleh Generasi Muda di Desa Wisata Penglipuran Bangli. Linguistic Community Service Journal, 4(1), 16-25.
[5] Sari, D. P., & Wibowo, A. (2023). Pembinaan Kesenian Jathilan untuk Mewujudkan Generasi Sadar Budaya. Jurnal Pemberdayaan Desa, 5(2), 45-56.
[6] Prasetyo, B., & Lestari, M. (2021). Melestarikan Kesenian Gamelan pada Era Modern. Jurnal Musikologi, 3(1), 15-27.
[7] Handayani, T., & Nugroho, S. (2022). Penggunaan Teknologi Digital dalam Pelestarian Seni Tradisional. Jurnal Teknologi dan Seni, 4(3), 33-44.
[8] Rahmawati, L., & Santoso, D. (2020). Peran Influencer Budaya dalam Memperkenalkan Adat Lokal ke Dunia Internasional. Jurnal Komunikasi Budaya, 2(2), 50-62.
[9] Anshori, I. (2020). Visualisasi Budaya Rasulan melalui Media Mural di Pendopo Desa Pereng Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah sebagai Upaya Pelestarian Kearifan Lokal.
[10] Dewi, I. G. A. A. (2020). Strategi Pengelolaan Adat Berkelanjutan di Desa Penglipuran dan Dampaknya terhadap Ekonomi Lokal. Jurnal Pariwisata Budaya, 12(1), 45-58.
[11] I Wayan Muliawan. "Karang Memadu: An Antipolygamy Village Called Penglipuran." Paduraksa, Juni 2017.
[12] anuariawan, I Gede. 2018. Lingkungan Hidup di Desa Pakraman Penglipuran: Kajian Teologi Hindu. Jurnal Penelitian Agama Hindu 3 (1)